Kompetensi Dasar 4
Menjelaskan cara meneguhkan
kemandirian sebagai focus entrepreneurship/Keputusan Menjadi Entrepreneur
Kristen
Seorang pemimpin
jemaat mesti menyadari bahwa keputusan menjadi seorang entrepreneur memerlukan
proses berpikir yang matang. Artinya menjadi seorang entrepreneur membutuhkan
keputusan dengan mempertimbangkan indicator-indikator yang menunjukkan bahwa
seorang dapat menjadi seorang entrepreneur sebagai pilihan hidup dalam
menyelesaikan masalah-masalah kehidupan. Indikator-indikator yang menunjukkan
bahwa seseorang harus mulai segera
mengambil keputusan untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) bila: [1]
a.
selalu
menularkan ide-ide kreatif dan gagasan yang brilian untuk orang lain, teman,
atau saudara.
b.
merasa
lelah bekerja dan terus bekerja sehingga sudah bosan diperintah terus tentang
apa yang saudara kerjakan: harus ini, kesana, target, dan target datang seperti
air bah.
c.
Tiba-tiba
anda melihat sesuatu yang berbeda dari teman anda (dalam cara pandang). Mengapa
seperti itu ?
d.
Tingkat
keingintahuan anda sangat tinggi dalam menghadapi masalah atau suatu kejadian.
e.
Karier
anda berjalan di tempat atau sedikit harapan untuk berkembang dan usiapun telah
merambat naik di atas 40 tahun, tetapi posisi puncak tinggallah mimpi.
f.
Anda
sudah tidak lagi memiliki sesuatu untuk dilakukan dan tantangan yang paling
berat di pekerjaan telah anda lampaui, tinggal menyelesiakan dengan baik saja
atau menjelang pension.
g.
Anda bukan type pegawai yang harus berangkat
pagi dan pulang sore. Anda merasa bahwa tidak ada pengembangan bakat atau
kemampuan yang lebih berarti daripada sesuatu pekerjaan yang monoton dan
itu-itu saja (indahnya monotonisme).
h.
Anda
ingin membuktikan diri bahwa ada tantangan baru di luar yang lebih menarik
dibandingkan bekerja. Itu bisa anda lakukan.
i.
Anda
tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja. Karena hidup hanya sekali
saja, mengapa anda tidak mengisinya dengan memorable?
Berbagai
indicator yang dikemukakan di atas, bila
ditemukan atau terjadi dalam diri seseorang maka ia dapat memutuskan
untuk menjadi entrepreneur. Keputusan tersebut segera diambil, jangan ditunda,
mulailah menjadi entrepreneur. Bila
segera merealisasikan keputusan menjadi entrepreneur maka terciptalah peluang
memberi kesempatan kerja kepada orang lain. Dengan demikian meminimalisasi
pengangguran. Itulah sebabnya keputusan menjadi entrepreneur segera diambil
dengan urgensi pengurangan pengangguran.
[1] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 201
0 comments:
Post a Comment