Merumuskan pegertian Entrepreneurship
1.1.Pengertian
entrepreneur secara etimologi kata
Secara
etimologi, kata entrepreneur berasal
dari bahasa Prancis, dalam bahasa Inggris entrepreneurship,
dalam bahasa Belanda Unternehmer
sedangkan dalam bahasa Jerman ondernemen,
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan kewirausahaan[1].
Secara etimologi, kata entrepeneur berasal dari bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang,
pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan
tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya. [2]
1.2.Pengertian entrepreneurship secara
definisi Kamus
Pengertian kata
menurut Kamus biasanya bersifat tetap. Artinya tidak mengalami perubahan dalam
kurun waktu tertentu. Dengan begitu, definisi suatu kata dalam Kamus biasanya
bersifat statis dan bukan dinamis (selalu berubah). Dalam kamus Miriam
Webster, entrepreneur adalah seorang
yang mengorganisir, mengelola dan memperhitungkan resiko dari sebuah usaha bisnis.
Entrepreneurial (kata sifat), entrepreneurialism (kata benda dari paham),
entrepreneurially (kata keterangan), entreprenership (kata benda). [3]
Jadi, jelaslah
bahwa pengertian kamus ini bersifat tetap. Artinya dimanapun kamus ini
ditemukan dan dibaca oleh siapapun arti kata entrepreneur tetap sama. Sementara
dalam penelitian yang dilakukan dalam perguruan tinggi, kata entrepreneur
mendapat pengerian yang beragam/selalu terbuka peluang untuk berbeda. Inilah
yang dimaksudkan dengan pengertian dinamis. Beberapa pengertian dinamis tentang
kata entrapreneur dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.3.Pengertian entrepreneurship secara
Konseptual (Hasil Penelitian)
Dalam
mengadakan penelitian, para penelitian memiliki peluang untuk mendefinisikan
secara konseptual dan operasional atas variabel yang ditelitinya. Hasilnya
adalah bahwa setiap peneliti berbeda definisi konseptual terhadap variabel yang
diteliti. Maka tidak heran kita mendapati ragam definisi terhadap variabel yang
diteliti. Dalam kasus ini yakni “entrepreneur. Para ahli berbeda definisinya
tentang entrepreneur. Beragam definisi itu sah-sah saja karena memperkaya ilmu
entrepreneur. Keragaman definisi entrepreneur dapat kita perhatikan dalam
beberapa definisi berikut ini.
Pertama,
entrepreneur adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. [4]
Menurut definisi ini semua orang adalah entrepreneur/kewirausahaan/wirausaha
dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya
guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan
negaranya. Bila pengertian entrepreneur
dipahami dalam definisi entrepreneur yang menekankan kemandirian maka
seharusnya seseorang tidak harus bergantung pada orang lain. Namun faktanya, banyak
orang yang tidak berkarya dan berkarsa
untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi
ketergantungan kepada orang lain.[5]
Kedua,
menurut Kasmir, entrepreneur adalah
orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil
resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Definisi Ketiga sampai kedelapan belas saya simpan ..... dengan demikian fote note 6-27 juga saya simpan . Sekali lagi mohon maaf, saya lakukan ini karena para pemalas yang hanya kopi paste untuk tulisan ilmiah maupun tulisan lainnya.
[1] Wirausaha, wira berarti berani,
pejuang. Wirausahan adalah gagah dalam berusaha. Jadi wirausaha berarti berani
usaha mandiri.
[2] Endro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 29
[3] S. Supriyanto, How to become a
successful entrepreneur (Yogyakarta: Andi, 2014), hlm. 6
[4] H.M.Havidz Aima, dkk, Entrepreneurship & Peluang Usaha
Menyusun Business Plan yang Unggul dan Inspiratif (Jakarta:In Media, 2015), hlm.6
[5] H.M.Havidz Aima, dkk, Entrepreneurship & Peluang Usaha
Menyusun Business Plan yang Unggul dan Inspiratif (Jakarta:In Media, 2015), hlm.6
0 comments:
Post a Comment