Friday, January 1, 2016

Alasan Belajar Entrepreneur di STT

Kesulitan mendapat kerja karena krisis global, baik yang melanda negera-negara besar seperti Amerika Serikat pada akhir tahun 2008. Kesulitas ini merambah ke berbagai daerah, khususnya ke Asia terutama ASEAN dan Indonesia di awal tahun 2009 yang lalu. Global krisis menciptakan apa yang disebut dengan “ multi crisis effect” yang berdampak pada banyak perusahan di Indonesia. Hal ini berakibat pada perampingan organisasi dalam bentuk PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), meningkatnya jumlah pengangguran terdidik, yang terdiri atas lulusan sarjana, Doktor, SMA dan sederajatnmya, atau yang belum mengalami pendidikan formal. Kesulitan menacari kerja atau terbatasnya lapangan kerja menyebabkan pemerintah segera merespon dengan tindakan cerdas untuk mengatasi tingkat pengangguran terdidik yang hanya berorientasi mencari kerja dan bukan berusaha menciptakan lapangan kerja. Konteks demikian inilah menjadi sebab di Indonesia perlu ada “entrepreneurial skill” untuk menekan atau mengurangi tingkat kemiskinan yang absolute (tinggi).
Jadi, berdasarkan paparan singkat ini jelaslah bahwa mental “mencari kerja” yang membudaya sementara tempat kerja seperti pegawai negeri dan kerja di perusahan menjadi sedemikian terbatas. Menyadari hal ini perlu dikembangkan “mental menciptakan kerja”. Hal ini yang mau dicapai dalam entrepreneurship. Semua orang punya kemampuan yang ada dalam dirinya untuk mandiri atau punya “kreativitas dan inovasi”. Namun lingkungan dapat menyebabkan mental ini tidak dapat dikembangkan secara baik. Intinya adalah mengatasi masalah dengan mental: “Kreativitas dan Inovasi”

Salam Entrepreneurship


Yonas Muanley

0 comments:

Post a Comment